Komparasi Soeharto dengan Gus dur dan yang layak menjadi pahlawan bangsa

Perlu kita ketahui keramaian publik saat ini terjadi dialektika pahlawan nasional, hingga muncul perdebatan sosok yang akan dijadikan pahlawan nasional, diantaranya soeharto dan gus dur. kendati demikian dua sosok merupakan mantan presiden RI tidak kemudian kita lupa berdialektika secara obyektif terhadap dua sosok tersebut, sehingga menghasilkan komparasi sejarah yang baik dan benar.

Sebelum itu urgen bagi kita semua bahwa secara fundamental pahlawan itu harus sudah meninggal dunia dan selama hidupnya pernah memimpin atau terlibat dalam perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan di bidang lain, demi kemerdekaan dan persatuan bangsa.

Mereka juga tidak pernah menyerah pada musuh dan menunjukkan dedikasi yang melampaui tugasnya. kedua sosok tersebut sama memiliki potensi tercatat sebagai pahlawan, namun banyak hal yang perlu kita refleksikan mengenai bagaimana perjalanan kedua sosok tersebut sehingga kita dapat memastikannya secara obyektif.

Secara singkat Perbandingan utama Gus Dur dan Soeharto terletak pada hubungan mereka yang kontradiktif: Soeharto adalah presiden selama 31 tahun yang berusaha mempertahankan kekuasaan, sementara Gus Dur adalah tokoh kritis terhadap rezim Orde Baru yang kemudian menjadi presiden dan bersikeras mengadili Soeharto.

Soeharto berfokus pada stabilitas ekonomi, sedangkan Gus Dur lebih menekankan pada keadilan sosial dan penegakan hukum.

1. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Peran Gusdur:

Seorang tokoh kritis terhadap rezim Orde Baru melalui tulisan-tulisannya, Ketua Umum PBNU, dan akhirnya menjadi presiden keempat Indonesia.

Hubungan dengan Soeharto :

Berseteru secara ideologis; Gus Dur sering mengkritik kebijakan Soeharto dan membela masyarakat tertindas. Soeharto pun berusaha menekan Gus Dur.

Fokus:

Penegakan hukum, keadilan, dan pembelaan terhadap hak-hak masyarakat. Gus Dur berpendapat Soeharto harus diadili terlebih dahulu sebelum diberikan grasi.

Masa Jabatan:

Menjadi presiden, namun kemudian dimakzulkan pada tahun 2001.

2. Soeharto

Peran Soeharto :

Presiden Indonesia kedua yang menjabat selama 31 tahun, yang dikenal sebagai era Orde Baru.

Hubungan denganGus Dur:

Hubungan yang tegang. Soeharto menganggap Gus Dur kritis dan membahayakan stabilitas, bahkan berusaha menggagalkan pencalonan Gus Dur dalam Muktamar NU.

Fokus:

Stabilitas ekonomi dan kemajuan pembangunan. Namun, pemerintahannya juga diwarnai isu korupsi yang terungkap pasca-krisis 1997.

Masa Jabatan:

Presiden terlama dalam sejarah Indonesia.
Atas dasar komparasi tersebut, penulis sepakat bahwa gusdur lebih layak menduduki pahlawan nasional di banding soeharto, sebab sejarah mencatat bahwa pelanggaran HAM marak terjadi saat kepemimpinan soeharto, Serta KKN (Kolusi, korupsi, dan nepotisme) meraja lela di perintahan soeharto. Tidak hanya itu, apabila soeharto menjadi jajaran pahlawan sama sekali kita menghapus sejarah reformasi, artinya menjadikan soeharto sebagai pahlawan sama saja kehilangan nilai proklamasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian Kritis - Transformatif PMII atas Isu - isu kenegaraan dan kebangsaan

Karya Tulis Mahbub Djunaidi