Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Surat Dari Kakak pada Adiknya

Gambar
Dimulai tahun 2024 hingga 2025, Duniaku ini sendiri pun tampak bingung apakah ia sedang belajar tentang pendidikan, atau justru belajar tentang hidupnya sendiri.r Manusia berlomba menciptakan gelar, namun lupa belajar mengenal dirinya. Sekolah-sekolah menjadi pabrik nilai, sementara hati menjadi ruang kosong tanpa cahaya. Di kota-kota, bangunan menjulang tinggi, tetapi kebijaksanaan semakin rendah. Teknologi berbicara tentang masa depan, namun lupa menanyakan: “Apakah kita masih manusia?” Sementara itu, di tanah yang jauh dari sorotan, anak-anak madura belajar membaca dari alam. Mereka mendengar suara sungai, mereka menulis puisi lewat jejak kaki di tanah. Di sanalah pendidikan sejati hidup di antara kesunyian, di antara kasih terhadap bumi. Dunia mungkin bingung belajar, tetapi alam tidak pernah bingung mengajar. Ia mengajarkan kesetiaan, mengajarkan keseimbangan, dan mengingatkan manusia bahwa hidup bukan sekadar hafalan, melainkan perjalanan menuju pengertian. Modernitas datang sepe...

Karya Tulis Mahbub Djunaidi

Gambar
Profil Mahbub Djunaidi      Mahbub Djunaidi merupakan  aktivis kelahiran 27 Juli 1933 - 1 Oktober 1995, Beliau merupakan sastrawan dan pernah memimpin persatuan wartawan indonesia pada tahun 1965 - 1970. Mahbub djunaidi merupakan mantan aktivis HMI namun kemudian menjadi ketua umum PMII pertama.      saat ini nama mahbub djunaidi mendapat penghargaan atas pengakuan perjuangan serta jasanya, nama mahbub djunaidi di abadikan pada nama jalan di kelurahan kebon sirih kecamatan menteng, jakarta pusat yang diresmikan oleh Anes baswedan waktu menjabat gubernur DKI jakarta.      Ketua Umum PMII tersebut lahir di tanah abang, batavia karang jakarta dan merupakan anak sulung dari 13 bersaudara. Ayahnya, Mohammad Djunaidi adalah ulama termasyhur di tanah Betawi yang aktif di Nahdlatul Ulama (NU) dan pernah mengemban amanat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan hasil Pemilu 1955.      Ketika situasi Jakarta tidak ko...

Komparasi Soeharto dengan Gus dur dan yang layak menjadi pahlawan bangsa

Gambar
Perlu kita ketahui keramaian publik saat ini terjadi dialektika pahlawan nasional, hingga muncul perdebatan sosok yang akan dijadikan pahlawan nasional, diantaranya soeharto dan gus dur. kendati demikian dua sosok merupakan mantan presiden RI tidak kemudian kita lupa berdialektika secara obyektif terhadap dua sosok tersebut, sehingga menghasilkan komparasi sejarah yang baik dan benar. Sebelum itu urgen bagi kita semua bahwa secara fundamental pahlawan itu harus sudah meninggal dunia dan selama hidupnya pernah memimpin atau terlibat dalam perjuangan bersenjata, perjuangan politik, atau perjuangan di bidang lain, demi kemerdekaan dan persatuan bangsa. Mereka juga tidak pernah menyerah pada musuh dan menunjukkan dedikasi yang melampaui tugasnya. kedua sosok tersebut sama memiliki potensi tercatat sebagai pahlawan, namun banyak hal yang perlu kita refleksikan mengenai bagaimana perjalanan kedua sosok tersebut sehingga kita dapat memastikannya secara obyektif. Secara singkat Perbandingan ut...